Laporan Pembuatan Tempe



PRAKTIKUM PEMBUATAN TEMPE PEMANFAATKAN JAMUR  RHIZOPUS ORIZAE DALAM BERBAGAI MEDIA


Cara Membuat Tempe Sendiri di Rumah, Bisa untuk Sahur dan Buka Puasa!

Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.

1. BAGI DALAM 6 KELOMPOK BERDASARKAN ABSEN
2. WADAH YANG DIPAKAI
2.1 PLASTIK
2.2 DAUN PISANG
2.3 KERTAS PUTIH
2.4 ALUMINIUM FOIL
2.5 KACA
2.6 KERAMIK /TEMBIKAR : Kelompok Saya, dikarenakan keramik/tembikar sukar dicari kami mengganti wadah dengan kain.

VARIABEL :
Yang dibuat sama
Bahan dan  proses pembuatan.
Bahan kacang kedelai kupas ,direbus,ditiriskan
Ragi tempe.
Waktu 3 hari
Yang dibuat beda wadah/media penyimpanan

ALAT DAN BAHAN MEMBUAT TEMPE :

  • Baskom
  • Saringan
  • Dandang
  • Sotel kayu
  • Tampah
  • Kompor
  • Kacang Kedelai
  • Ragi tempe
  • Daun pisang dan Kain

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT TEMPE :
  1. Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
  2. Cuci bersih kacang kedelai.
  3. Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
  4. Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
  5. Bilas menggunakan air.
  6. Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
  7. Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
  8. Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
  9. Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
  10. Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya.

Hasil dari pratikum kami  : GAGAL

DAN SETELAH DIANALISIS, PENYEBAB KEGAGALAN :
  1. Kebersihan dan pengeringan kedelai. Pada proses pencucian, dan pengupasan kulit ari kedelai, kebersihan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Setelah proses pencucian dan pengupasan kulit ari, kedelai harus dikeringkan sebelum diberi ragi. Jika kedelai tidak cukup kering, proses fermentasi akan gagal dan kedelai cepat membusuk.
  2. Suhu ruangan. Suhu sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi dan perkembangan jamur Rizopus setelah proses peragian pada kedelai, yaitu sekitar 25′-32′ celcius. Jika suhu ruangan terlalu rendah akan menghambat tumbuhnya jamur sedangkan jika suhu terlalu panas akan menyebabkan overheating pada calon tempe, sehingga kedelai akan mudah busuk.
  3. Kelembaban. Selain suhu, kelembaban udara tempat penyimpanan tempe sangat menentukan keberhasilan tempe. Jamur akan mudah tumbuh dengan tingkat kelembaban yang cukup.

KESIMPULAN :

            Tempe yang dibuat dengan proses yang baik akan menghasilkan tempe yang putih bersih dan beraroma enak khas tempe.
Kedelai yang bagus digunakan untuk pembuatan tempe adalah yang berumur cukup tua, warna kuning kecoklatan, bentuk bulat dan licin, padat. Pada umumnya masyarakat masih menggunakan kedelai impor karena hasilnya lebih bagus dibandingkan kedelai lokal. Memang ironis sekali, disaat kedelai masih dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, namun produk kedelai lokal dari petani kita mutunya kurang memuaskan. Dari bahan baku, pengolahan lahan dan masa tanam yang tidak tepat turut mempengaruhi produksi kedelai kita.
            Ragi tempe mempengaruhi hasil akhir dari pembuatan tempe. Untuk ragi tempe memang sedikit berbeda dengan ragi tape yang banyak dijual di pasar tradisional.. Bentuk ragi seperti bubuk yang dijual dalam satuan kilogram. Tempo dalu ragi dijual dalam daun waru. Daun tersebut berselaput kapang tipis, yang bila akan menggunakannya tinggal mengoles-oleskan ke dalam kedelai yang telah direbus dan dianging-anginkan.
Kedelai yang akan digunakan dalam pembuatan tempe harus dicuci hingga bersih dan kulitnya dibuang. Setelah itu harus direbus dalam jumlah yang lama agar kedelai benar-benar lunak. Setelah itu sebelum diberi ragi akan di hancurkan agar mudah dalam proses fermentasi/peragian. Kedelai yang masih keras dan utuh, umumnya orang kurang menyukai.
Dalam proses pembuatan tempe, kebersihan menjadi hal yang utama. Bahan yang digunakan, sarana dan prasarana juga harus dalam keadaan bersih. Kedelai harus dicuci bersih, peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering dan terbebas dari garam. Daun yang digunakan untuk membungkus harus dilap yang bersih. Untuk itu dibutuhkan kehati-hatian dan perencanaan yang matang. Jangan sampai karena peralatan yang digunakan masih terkontaminasi dengan kotoran, hasil pembuatan tempe mengalami kegagalan.

Komentar